Penyakit Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. World Health Organization (WHO) sebelumnya telah merumuskan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah faktor di mana didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.
Ini adalah penjelasan ilmiah dari Diabetes melitus (DM). Ilmiah banget ya.., tapi bukan ini yang ingin penulis sampaikan, saya mencoba mendiskripsikannya lebih luas lagi, lebih dari sekedar teori belaka, atau tepatnya saya mencoba menyampaikan langsung kejadian dan pengalaman hidup yang dialami oleh teman dekat saya yang terserang penyakit ini sebagai gambaran nyata yang bisa kita petik hikmahnya.
Yang menariknya adalah bagaimana ceritanya sampai beliau divonis menderita diabetes tanpa beliau sadari.
Saya sangat memperhatikan penyakit ini karena ada hubungannya juga dengan diri saya, di mana orang tua saya juga menderita penyakit DM ini, jadi secara garis keturunan, saya berpotensi menderita DM pula. Dan hal ini dapat dicegah sedini mungkin sebelum terlambat, dengan cara memperdalam pengetahuan tentang penyakit ini sehingga dapat melakukan tindakan-tindakan preventif / pencegahan dini supaya terhindar dari penyakit ini. Dan dari sobat saya inilah banyak pengetahuan penting dan seluk beluk menghadapi penyakit DM. Selain juga mencari informasi lainnya dari berbagai sumber.
Pengalaman sobat kita ini sungguh sangat berharga dan semoga dapat berguna bagi siapa saja yang mungkin mengalami hal serupa seperti yang beliau alami, atau yang belum terkena penyakit ini bisa berjaga-jaga supaya terhidar dari penyakit DM ini.
Bagi sobat saya ini kejadian ini sungguh merupakan suatu kejadian yang betul-betul sama sekali kejadian yang tak terduga, hampir-hampir tidak percaya kalau hal ini terjadi pada dirinya.
Bagaimanakah mulanya sampai beliau dinyatakan positif menderita diabetes?
Sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta, Sobat kita ini mendapat giliran kerja 2 shift, pagi dan malam, sehingga jadwal istirahat berubah-ubah tiap minggunya, seminggu malam, seminggu pagi. Sehingga membentuk pola hidup yang kurang teratur, dengan pola tidur seminggu tidur di malam hari, seminggu tidur di siang hari, ternyata dapat memicu gangguan penyakit.
Selain itu juga gaya hidup yang kurang sehat yang sangat besar kemungkinannya menjadikan penyebab si penyakit ini muncul, ditambah menurut penuturan beliau, secara keturunan beliau memang memiliki garis keturunan penyakit ini dari sang bunda.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah berat badan beliau yang juga tidak ideal, ada faktor kegemukan juga yang memicu munculnya berbagai jenis penyakit, termasuk salah satunya adalah Diabetes melitus (DM).
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang banyak di derita oleh penduduk berbagai negera di dunia ini. Diabetes sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21. Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025, jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang.
Oke .... kita kembali ke ....laptop ....maksud saya kembali ke topik utama dari pembahasan kita tentang bagaimana caranya menghadapi, mencegah dan mengatasi penyakit DM ini secara bijak. Namun cara yang akan saya uraikan ini bukanlah cara medis murni, namun berdasarkan pengalaman dan pengamatan serta dengan mempelajari dari berbagai sumber yang kemudian saya rangkum dalam tulisan ini.
Sobat saya menuturkan kisahnya, bahwa Beliau memang memiliki pola makan yang tidak sehat, makanan apa saja di makannya, tidak berpantang makan, malah untuk makanan yang manis-manis adalah kesukaan beliau, (padahal makanan ini yang menjadi penyebab utama sebagai pemicu timbulnya penyakit DM) karena memang merasa baik-baik saja dan karena tidak menyadari sepenuhnya bahwa sang penyakit sedang mengintai menunggu saat yang tepat untuk menyerang. Sebenarnya beliau tahu bahwa dirinya mempunyai garis keturunan penderita DM dari sang bunda, namun nampaknya beliau kurang memperhatikan hal ini (atau bahkan boleh dibilang mengabaikannya).
Agak panjang juga tulisan ini saya buat yah, dengan maksud agar intisari dari cerita dapat dipahami oleh para pembaca secara utuh.
Hingga pada suatu hari, di mana beliau mengalami sakit pada lehernya akibat posisi tidur yang tidak baik (istilahnya : salah bantal), terasa pegal dan agak bengkak pada leher sebelah kanan depan. Semula beliau berpikiran diobati ala kadarnya sajalah, nanti juga akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari ke depan.
Namun ternyata dugaan beliau meleset, bengkak (abses) dilehernya bukannya mengempes tapi malah membesar dan menjalar ke mana-mana, otot-otot leher semakin kaku dan gigi beliau yang memang banyak yang sudah bolong pun jadi terkena terasa sakit.
Ternyata sakit pada leher ini menjadi pemicu timbulnya penyakit-penyakit lainnya.
Dan puncaknyanya terjadi pada suatu malam setelah seminggu gangguan itu muncul, beliau merasa haus terus menerus dan buang air kecil berkali-kali. Sampai pada puncaknya beliau kehilangan kesadarannya, bicara tidak jelas merancau, sampai akhirnya saya bersama beberapa tetangga memutuskan untuk membawa sobat saya ini ke sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Timur untuk dapat ditangani secepatnya.
Sesampainya di sana, sobat saya segera di bawa ke ruang ICU dan diadakan general check up untuk mengetahui kondisi badan sobat saya.
Dari sinilah melalui pemeriksaan gula darah yang dilakukan diketahui bahwa sobat saya terkena Diabetes melitus (DM), saat itu kadar gula darah sobat saya telah mencapai 350 mg/dL. Artinya beliau positif menderita DM.
Dari dokter yang memeriksa beliau diketahui kenapa bengkak pada leher tidak dapat sembuh secara normal bahkan semakin membesar dan menjalar ke mana-mana. Ini dikarena kadar gula darah beliau yang tinggi, sehingga daya tahan dan kemampuan tubuh melawan penyakit menjadi menurun.
Bahkan pada kondisi ekstrim, bila keadaan ini dibiarkan saja, bisa menjalar ke mana-mana yang berakibat fatal dan menjadi kronis yang bisa menyebabkan kebutaan, kelumpuhan, luka yang tidak mau sembuh yang dapat membusuk, serangan jantung yang pada ujungnya dapat menyebabkan kematian.
Sungguh penyakit DM ternyata merupakan penyakit yang berbahaya dan bisa menjadi ganas apabila tidak ditangani sedini mungkin.
Selanjutnya sobat saya harus menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Timur untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
Ada tiga proses pengobatan yang akan dijalani sobat saya selama menjalani perawatan di rumah sakit tersebut :
1. Terapi menurunkan kadar gula darah, dilanjutkan dengan
2. Mengoperasi bengkak di leher, baru selanjutnya dilakukan tindakan
3. Mencabut gigi yang menyebabkan sakit
Sungguh penyakit DM ternyata merupakan penyakit yang berbahaya dan bisa menjadi ganas apabila tidak ditangani sedini mungkin.
Selanjutnya sobat saya harus menjalani rawat inap di sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Timur untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
Ada tiga proses pengobatan yang akan dijalani sobat saya selama menjalani perawatan di rumah sakit tersebut :
1. Terapi menurunkan kadar gula darah, dilanjutkan dengan
2. Mengoperasi bengkak di leher, baru selanjutnya dilakukan tindakan
3. Mencabut gigi yang menyebabkan sakit
Dan syukurlah saat tulisan ini dibuat kondisi sobat saya sudah semakin membaik, berkat usaha dan bantuan semua pihak, serta tentunya atas kuasa dari Sang Maha Kuasa, selain tentunya beliau juga menjalankan dengan disiplin pola hidup sehat dan serta melaksanakan segala nasehat dan saran dari dokter.
KENALI GELAJA DIABETES MELITUS DAN CARA MENCEGAHNYA
Selanjutnya setelah Sobat kita telah berhasil melalui fase yang menurut beliau sangat bersejarah dalam hidupnya itu (karena seumur-umur baru kali ini beliau di rawat di Rumah Sakit) yaitu tentang bagaimana kisah keberhasilan beliau mengatasi penyakit DM yang cukup berbahaya, beliau ingin berbagi pengalaman beliau yang sangat berharga ini kepada kita semua. Dengan harapan dapat membantu kita menghindari penyakit Diabetes Melitus yang tergolong berbahaya ini.
Berikut ini saran-saran yang beliau sampaikan kepada saya.
Hal yang sangat penting yang pertama kali harus diketahui adalah bagaimana caranya kita mengenali gejala Diabetes Melitus secara pasti? Ini point penting yang harus kita ketahui.
Jawabannya adalah dengan melakukan pengecekan gula darah dengan menggunakan alat pemeriksa kadar gula darah. Dua jam setelah makan besar (maksudnya makan yang mengenyangkan)
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca makan besar (makan yang mengenyangkan) dibagi menjadi 3 yaitu:
• <140 mg/dL = normal
• 140-<200 mg/dL = toleransi glukosa terganggu
• >200 mg/dL = diabetes
Lakukan pemeriksaan dini ini untuk yang belum terkena penyakit Diabetes Melitus. baik yang tidak memiliki bakat / keturunan penderita DM (jika perlu, untuk meyakinkan), maupun yang punya riwayat keturunan penderita DM secara berkala, bisa sebulan sekali maupun 2 bulan sekali. Tergantung dari kebutuhan dan perkembangan hasil test itu sendiri, misalnya hasilnya kurang baik, lakukan tindakan penanganan dan pencegahan lalu lakukan lagi test gula darah untuk mengetahui perkembangan selanjutnya. Namun apabila hasil testnya normal, lakukan secara berkala 1 atau 2 bulan sekali (bisa bervariatif tergantung dari bagaimana perasaan dan kebutuhan).
Syarat untuk mencegah komplikasi adalah kadar glukosa darah harus selalu terkendali mendekati angka normal sepanjang hari sepanjang tahun. Di samping itu, tekanan darah dan kadar lipid juga harus normal.
Mencegah timbulnya komplikasi, menurut logika lebih mudah karena populasinya lebih kecil, yaitu bagi penderita diabetes yang sudah diketahui dan sudah berobat, tetapi kenyataannya tidak demikian. Tidak gampang memotivasi penderita DM untuk berobat teratur, dan menerima kenyataan bahwa penyakitnya tidak bisa sembuh.
Dan supaya tidak ada resistensi insulin, dalam upaya pengendalian kadar glukosa darah dan lipid itu harus diutamakan cara-cara pengobatan alamiah seperti pengobatan herbal, diet dan olah raga, tidak merokok dan lain-lain. Bila tidak berhasil baru menggunakan obat baik oral maupun insulin.
Latihan fisik merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM tipe 2 selain bisa memperbaiki sensitivitas insulin, juga untuk menjaga kebugaran tubuh. Beberapa penelitian membuktikan dengan latihan fisik bisa memasukkan glukosa kedalam sel tanpa membutuhkan insulin, selain itu latihan fisik bisa untuk menurunkan berat badan bagi diabetisi dengan obesitas serta mencegah laju progresivitas gangguan toleransi glukosa menjadi DM tipe2.
Bagan alur pengechekan DM
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Apotek-apotek, rumah sakit, atau klinik yang menyediakan sarana ini.
Dan biayanya tidaklah mahal (silahkan mengecheknya sendiri, harganya bervariasi).
KENALI GELAJA DIABETES MELITUS DAN CARA MENCEGAHNYA
Selanjutnya setelah Sobat kita telah berhasil melalui fase yang menurut beliau sangat bersejarah dalam hidupnya itu (karena seumur-umur baru kali ini beliau di rawat di Rumah Sakit) yaitu tentang bagaimana kisah keberhasilan beliau mengatasi penyakit DM yang cukup berbahaya, beliau ingin berbagi pengalaman beliau yang sangat berharga ini kepada kita semua. Dengan harapan dapat membantu kita menghindari penyakit Diabetes Melitus yang tergolong berbahaya ini.
Berikut ini saran-saran yang beliau sampaikan kepada saya.
Jawabannya adalah dengan melakukan pengecekan gula darah dengan menggunakan alat pemeriksa kadar gula darah. Dua jam setelah makan besar (maksudnya makan yang mengenyangkan)
Hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam pasca makan besar (makan yang mengenyangkan) dibagi menjadi 3 yaitu:
• <140 mg/dL = normal
• 140-<200 mg/dL = toleransi glukosa terganggu
• >200 mg/dL = diabetes
Lakukan pemeriksaan dini ini untuk yang belum terkena penyakit Diabetes Melitus. baik yang tidak memiliki bakat / keturunan penderita DM (jika perlu, untuk meyakinkan), maupun yang punya riwayat keturunan penderita DM secara berkala, bisa sebulan sekali maupun 2 bulan sekali. Tergantung dari kebutuhan dan perkembangan hasil test itu sendiri, misalnya hasilnya kurang baik, lakukan tindakan penanganan dan pencegahan lalu lakukan lagi test gula darah untuk mengetahui perkembangan selanjutnya. Namun apabila hasil testnya normal, lakukan secara berkala 1 atau 2 bulan sekali (bisa bervariatif tergantung dari bagaimana perasaan dan kebutuhan).
Syarat untuk mencegah komplikasi adalah kadar glukosa darah harus selalu terkendali mendekati angka normal sepanjang hari sepanjang tahun. Di samping itu, tekanan darah dan kadar lipid juga harus normal.
Mencegah timbulnya komplikasi, menurut logika lebih mudah karena populasinya lebih kecil, yaitu bagi penderita diabetes yang sudah diketahui dan sudah berobat, tetapi kenyataannya tidak demikian. Tidak gampang memotivasi penderita DM untuk berobat teratur, dan menerima kenyataan bahwa penyakitnya tidak bisa sembuh.
Dan supaya tidak ada resistensi insulin, dalam upaya pengendalian kadar glukosa darah dan lipid itu harus diutamakan cara-cara pengobatan alamiah seperti pengobatan herbal, diet dan olah raga, tidak merokok dan lain-lain. Bila tidak berhasil baru menggunakan obat baik oral maupun insulin.
Latihan fisik merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM tipe 2 selain bisa memperbaiki sensitivitas insulin, juga untuk menjaga kebugaran tubuh. Beberapa penelitian membuktikan dengan latihan fisik bisa memasukkan glukosa kedalam sel tanpa membutuhkan insulin, selain itu latihan fisik bisa untuk menurunkan berat badan bagi diabetisi dengan obesitas serta mencegah laju progresivitas gangguan toleransi glukosa menjadi DM tipe2.
Bagan alur pengechekan DM
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Apotek-apotek, rumah sakit, atau klinik yang menyediakan sarana ini.
Dan biayanya tidaklah mahal (silahkan mengecheknya sendiri, harganya bervariasi).
- Untuk Anda yang memiliki keturunan penderita Diabetes, disarankan untuk berhati-hati dalam menjalankan pola hidup. Jalankan pola hidup sehat, sudah saatnya merubah pola hidup buruk, yang dapat menjadi pemicu timbul penyakit DM yang selama ini telah dijalani, rubah sesegera mungkin (lebih cepat lebih baik).
- Hindari atau sebaiknya tinggalkan kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya penyakit DM, seperti minum minuman beralkohol, makanan yang banyak mengandung gula dan lemak, kurang beristirahat atau sering begadang, dan malas berolahraga.
- Jaga berat badan agar tetap normal, alias hindari kegemukan, di antaranya adalah banyak berolah raga, dengan menjalankan pola makan yang sehat, sebaiknya ganti mengkonsumsi beras putih dengan beras merah, karena terbukti beras merah lebih sedikit mengandung glukosa dan lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Atau bisa juga dengan menjalankan puasa secara rutin.
Selamat mengikuti dan semoga bermanfaat. Thanks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar